(Washington DC) – Seharusnya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menempatkan urusan hak asasi manusia sebagai prioritas utama dalam agenda kunjungannya ke Tiongkok, kata Human Rights Watch hari ini. Blinken diperkirakan akan mengunjungi Beijing pada 18 Juni 2023, kunjungan pertamanya sebagai menteri luar negeri, sekaligus kali pertama menteri luar negeri AS mengunjungi negeri itu sejak 2018.
Dalam surat tertanggal 14 Juni, sebanyak 42 kelompok hak asasi manusia mendesak Blinken untuk meminta pihak berwenang Tiongkok membebaskan semua pembela hak asasi manusia dan menemui keluarga korban Pembantaian Tiananmen tahun 1989, selain sejumlah rekomendasi lainnya.
“Seharusnya Menlu Blinken memanfaatkan kunjungannya ke Beijing untuk memberi tahu rekan-rekannya di Tiongkok tentang komitmen AS untuk melakukan penyelidikan internasional atas kejahatan kekejaman di Xinjiang,” kata Sophie Richardson, direktur Tiongkok di Human Rights Watch. “Sangat penting bagi pemerintahan Biden untuk menunjukkan dukungan baik untuk jutaan orang di Xinjiang yang dirugikan oleh pelanggaran pemerintah Tiongkok, dan untuk lembaga internasional yang bisa meminta pertanggungjawaban Beijing.”