Skip to main content

Pembebasan de Lima Baru-Baru Ini Memperlihatkan Politisasi Sistem Peradilan Filipina

Kementerian Kehakiman Filipina Seharusnya Membatalkan Kasus yang Tersisa dan Menggelar Penyelidikan

Salah seorang pengkritik Duterte yang juga mantan senator Leila de Lima bereaksi ketika meninggalkan Gedung pengadilan di mana dia dibebaskan dari tuduhan narkoba di Muntinlupa, Filipina, 12 Mei 2023. © 2023 Eloisa Lopez/Reuters

Pembebasan mantan Senator Leila de Lima  dalam kasus kedua dari tiga kasus narkoba yang menjeratnya dan kemungkinan besar ia akan terus berada dalam tahanan polisi menyoroti unsur politis dari dakwaan-dakwaan yang dituduhkan kepadanya.

De Lima, yang hingga kini telah ditahan selama lebih dari enam tahun, dibebaskan atas dugaan memperdagangkan obat-obatan terlarang saat dia menjadi menteri kehakiman, setelah dibebaskan dalam kasus pertama yang dituduhkan nya pada tahun 2021. Kedua kasus itu jelas dibuat-buat dan tidak ada alasan untuk berpikir bahwa kasus ketiga yang dituduhkan kepadanya lebih bisa dipercaya.

Presiden Rodrigo Duterte saat itu memerintahkan penganiayaan terhadap de Lima sebagai tanggapan atas upayanya untuk menyelidiki pembunuhan yang terjadi di awal  "perang melawan narkoba" Duterte  pada 2016. Tetapi permusuhan Duterte  terhadapnya dimulai pada akhir tahun 2000-an ketika, sebagai ketua Komisi Hak Asasi Manusia, de Lima memulai sebuah penyelidikan atas pembunuhan yang dikaitkan dengan  "regu jagal" yang beroperasi di Kota Davao, saat Duterte menjabat sebagai walikota di sana. Mahkamah Pidana Internasional (ICC) sedang menyelidiki berbagai pembunuhan itu serta banyak pembunuhan "perang melawan narkoba" yang terjadi ketika Duterte menjadi presiden. Pada 2019, sebagai bagian dari upayanya untuk menghindari keadilan internasional, Duterte menarik Filipina dari Statuta Roma ICC, yang mewajibkan negara-negara yang menandatangani perjanjian tersebut untuk bekerja sama dengan pengadilan.

Meskipun pembebasan de Lima baru-baru ini membawa harapan bahwa penahanan yang tidak adil terhadapnya mungkin akan segera berakhir, dia seharusnya tidak pernah dikenai tuntutan atau ditahan dalam penahanan praperadilan tanpa jaminan. Pengaruh Duterte yang tidak semestinya terhadap Departemen Kehakiman terlihat jelas dari pencabutan kesaksian tiga saksi kunci dalam kasus ini, yang mengaku telah dipaksa.

Ini adalah kesempatan bagi Departemen Kehakiman untuk memulihkan kembali kredibilitasnya dengan membatalkan kasus yang belum terselesaikan terhadap de Lima. Tetapi, perlu juga ada pertanggungjawaban. Presiden Ferdinand Marcos Jr., yang pekan lalu mengakui adanya pelanggaran yang dilakukan dalam "perang melawan narkoba," seharusnya segera memulai penyelidikan tentang bagaimana tuas  sistem peradilan dimanipulasi untuk melawan de Lima dan menerapkan reformasi guna memastikan politisasi sistem peradilan seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi.

Your tax deductible gift can help stop human rights violations and save lives around the world.

Region / Country