Skip to main content

Tiongkok Harus Batalkan Vonis Terhadap Para Pengacara HAM Terkemuka

Pengadilan dengan Motivasi Politik Menunjukkan Intoleransi Beijing terhadap Aktivisme Damai

Kiri: Sophie Luo Shengchun, istri dari pengacara hak asasi manusia Tiongkok yang dipenjara Ding Jiaxi, berpose dengan foto diri suaminya di rumahnya di New York, AS, 28 Juli 2022. Kanan: Aktivis hukum Tiongkok Xu Zhiyong. © 2022 Brendan McDermid/Rueters (L) © Kyodo News Stills/Getty Images (R)

(New York) – Pihak berwenang Tiongkok seharusnya segera membatalkan hukuman panjang atas tuduhan tak berdasar yang dijatuhkan kepada dua pengacara dan aktivis hak asasi manusia paling terkemuka di Tiongkok, kata Human Rights Watch hari ini. Pada 10 April 2023, pengadilan di provinsi Shandong menjatuhkan hukuman 14 tahun penjara kepada Xu Zhiyong dan 12 tahun penjara kepada Ding Jiaxi atas dakwaan “subversi terhadap kekuasaan negara.” Persidangan mereka dilakukan secara tertutup dan penuh dengan masalah prosedural dan tuduhan penganiayaan.

“Vonis dan hukuman yang kejam dan tidak masuk akal kepada Xu Zhiyong dan Ding Jiaxi menunjukkan permusuhan tanpa henti dari Presiden Xi Jinping terhadap aktivisme damai,” kata Yaqiu Wang, peneliti senior Tiongkok di Human Rights Watch. “Pemerintah di seluruh dunia seharusnya bergabung menyerukan otoritas Tiongkok agar membebaskan kedua pengacara tersebut segera dan tanpa syarat.”

Pihak berwenang menahan Ding (55 tahun) pada Desember 2019, setelah dia dan Xu berpartisipasi dalam sebuah pertemuan di Provinsi Fujian di mana sekelompok pengacara dan aktivis HAM membahas hak asasi manusia dan masa depan politik Tiongkok. Pada Februari 2020, polisi menangkap Xu di Guangzhou, tempat dia bersembunyi. Li Qiaochu, rekan Xu sekaligus aktivis hak-hak perempuan dan buruh yang berbasis di Beijing, telah ditahan sejak Februari 2021 karena dicurigai “menghasut subversi kekuasaan negara” dan sedang menunggu persidangan.

Xu (50) mantan dosen di Universitas Pos dan Telekomunikasi Beijing, adalah salah seorang pendiri pusat bantuan hukum Open Constitution Initiative yang sekarang telah dilarang, dan New Citizens’ Movement sebuah kelompok nonpemerintah yang mengadvokasi hak-hak sipil, transparansi pemerintah, dan pemerataan pendidikan. Ding, mantan pengacara perdagangan, memainkan peran kunci di kedua grup tersebut.

Atas aktivisme mereka, Ding pernah dipenjara dari tahun 2013 hingga 2016, sementara Xu pernah menjalani hukuman empat tahun penjara, dari 2014 hingga 2018.

Xu adalah penerima PEN, PEN Amerika/Barbey Freedom to Write Award tahun 2020. Pada tahun 2023, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menganugerahi Ding Penghargaan Pembela Hak Asasi Manusia Global.

“Perlakuan Beijing terhadap para pembela hak asasi manusia paling terkenal di negara itu seharusnya menjadi uji kenyataan bagi para pemimpin asing yang bergegas kembali berbisnis seperti biasa dengan Beijing,” kata Wang. “Komunitas internasional perlu mendukung mereka yang membayar harga tertinggi dengan memperjuangkan hak setiap orang di Tiongkok.”

Your tax deductible gift can help stop human rights violations and save lives around the world.

Region / Country