Skip to main content

Bagaimana Pengusaha Bisa Berperan dalam Mengakhiri Kekerasan dalam Rumah Tangga

Memperingati Lima Tahun Konvensi ILO tentang Kekerasan dan Pelecehan

Sejumlah perempuan berpawai untuk menuntut pemerintah Indonesia agar mengesahkan undang-undang anti-diskriminasi dan mengadvokasi penghapusan kekerasan dan pelecehan seksual di tempat kerja, 8 Maret 2024. © 2024 Bay Ismoyo/ AFP via Getty Images.

Hari ini, lima tahun lalu, sebuah perjanjian internasional disetujui untuk mencegah kekerasan dan pelecehan di dunia kerja, termasuk dengan memperluas perlindungan hukum bagi para penyintas kekerasan rumah tangga di tempat kerja.

Kekerasan dalam rumah tangga telah lama dianggap sebagai masalah “privat.” Namun, Konvensi Organisasi Buruh Internasional (ILO) No. 190 tentang Kekerasan dan Pelecehan, yang biasa disebut C190, secara tersurat mencatat bahwa kekerasan dalam rumah tangga mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja, dan menyerukan kepada negara-negara, para pemberi kerja, serta organisasi-organisasi pekerja, agar mengurangi dampaknya di dunia kerja.

Para aktivis perempuan dan serikat pekerja telah lama lakukan advokasi agar bisa memperlakukan kekerasan dalam rumah tangga sebagai masalah di tempat kerja. Data di seluruh dunia mendukung hal ini, termasuk sebuah studi global yang digelar Trades Union Congress. Ia menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen responden dari para korban yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga mengatakan hal tersebut berdampak negatif terhadap kinerja mereka. Konsekuensi karier dari kekerasan domestik ini berkisar dari ketidakhadiran, performa kerja yang buruk, bahkan sebagian dari mereka kehilangan pekerjaan.

Kekerasan dalam rumah tangga bahkan dapat berlanjut ke tempat kerja dalam bentuk penguntitan, ancaman terhadap rekan kerja, atau kekerasan fisik. C190 menyerukan kepada pemberi kerja agar mengurangi kekerasan dalam rumah tangga dengan memberikan cuti berbayar kepada korban, pengaturan kerja yang fleksibel, perlindungan sementara dari pemecatan, memasukkan kekerasan dalam rumah tangga ke dalam penilaian risiko di tempat kerja, dan peningkatan kesadaran dalam organisasi.

Desember lalu, saya mendengar langsung dari sejumlah buruh garmen yang saya wawancarai di beberapa kota di Pulau Jawa, Indonesia, bagaimana mereka, maupun buruh garmen lain yang mereka kenal, merupakan pencari nafkah utama dalam keluarga sekaligus penyintas kekerasan domestik – pasangan mereka berusaha mengendalikan mereka dan upah mereka melalui kekerasan. Seorang buruh mengatakan kekerasan dalam rumah tangga merupakan "rahasia umum" di desanya, dan diterima sebagai bagian dari kehidupan sebagai perempuan yang sudah menikah dan menjadi pencari nafkah.

Indonesia belum meratifikasi C190, meskipun berbagai kelompok masyarakat sipil Indonesia, seperti Perempuan Mahardhika, secara gigih mendukung ratifikasi tersebut. Mereka juga mendorong pemerintah Indonesia agar menerima pendekatan yang lebih menyeluruh dalam menangani kekerasan dalam rumah tangga.

Meratifikasi C190 merupakan kesempatan bagi pemerintah Indonesia untuk memajukan perlindungan hukum untuk para pekerja yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Hanya dalam kurun waktu lima tahun, 44 negara telah meratifikasi C190. Negara-negara ini memahami bahwa untuk mengakhiri kekerasan dalam rumah tangga dan mengurangi dampaknya di tempat kerja, pemerintah, pengusaha, dan organisasi pekerja perlu bekerja sama. Indonesia dan negara-negara lain seharusnya mengikuti jejak mereka. Ini akan menjadi langkah awal untuk mengakui bahwa pengusaha dapat membantu mencegah dan mengakhiri kekerasan dalam rumah tangga.

Your tax deductible gift can help stop human rights violations and save lives around the world.

Donate today to protect and defend human rights

Human Rights Watch operates in over 100 countries, where we work to investigate and document human rights abuses, expose the truth and hold perpetrators to account. Your generosity helps us continue to research abuses, report on our findings, and advocate for change, ensuring that human rights are protected for all.

Region / Country