Skip to cookie privacy notice
Skip to main content
Human Rights Watch
العربية
简中
繁中
English
Français
Deutsch
日本語
Русский
Português
Español
More
languages
Search
Donate Now
Search
العربية
简中
繁中
English
Français
Deutsch
日本語
Русский
Português
Español
More
languages
Would you like to read this page in another language?
Yes
No, don't ask again
✕
Close
March 17, 2016
Available In
English
Bahasa Indonesia
Hidup di Neraka
Seorang perempuan dirantai di sebuah ruangan yang dibangun di belakang rumah keluarga di Ponorogo, Jawa Timur. Dia dipaksa makan, tidur, dan buang hajat di ruangan ini. © 2015 Andrea Star Reese/Human Rights Watch
Carika, perempuan penyandang disabilitas psikososial, selama empat tahun bersama saudarinya tinggal di kandang kambing yang sempit di luar rumah keluarga, makan dan tidur di tengah bau kotoran kambing. © 2011 Andrea Star Reese/Human Rights Watch
Ruang isolasi yang baru dibangun di Pusat Rehabilitasi Galuh, Bekasi, seringkali menampung beberapa orang. © 2016 Andrea Star Reese/Human Rights Watch
Yeni Rosa Damayanti, ketua Perhimpunan Jiwa Sehat, mempresentasikan sebuah laporan kepada Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta. © 2011 Andrea Star Reese/Human Rights Watch
Seorang laki-laki dirantai di pergelangan tangannya di bagian penampungan pria di Pusat Rehabilitasi Galuh, Bekasi. © 2016 Andrea Star Reese/Human Rights Watch
Seorang pemuda penyandang disabilitas psikososial dirantai di kamar belakang rumah keluarganya di Ponorogo, Jawa Timur. © 2014 Andrea Star Reese/Human Rights Watch
Yeni Rosa Damayanti, pembela hak-hak disabilitas, mengunjungi dan menyuapi seorang remaja perempuan di sebuah rumah sakit jiwa di Jakarta. © 2014 Andrea Star Reese/Human Rights Watch
Ruang isolasi untuk anak penyandang disabilitas psikososial di rumah sakit jiwa Grogol, Jakarta. © 2014 Kriti Sharma/Human Rights Watch
Seorang pria ditahan di selisolasi di rumah sakit jiwaBengkulu. © 2014 Kriti Sharma/Human Rights Watch
Agus, seorang pria 26 tahun dengan disabilitas psikososial,dibangunkan kandang kambing di belakang rumah keluarga diCianjur, Jawa Barat. Ketika ia menyandang kondisi kesehatanmental, orang tuanya menjual kambing dan mengunci Agus dikandang sebulah sebab mereka fikir ia kerasukan roh jahat. © 2016 Andrea Star Reese/Human Rights Watch
Pria ini dibelenggu dalam balok kayu, bentuk tradisionalpasung, selama sembilan tahun di ruang belakang dalamrumah keluarga di Cianjur, Jawa Barat. Ketika ia dilepas,kakinya berhenti tumbuh karena tak digunakan. © 2011 Andrea Star Reese
Seorang perempuan dengan disabilitas psikososial dikurung dalamkandang ayam ini. Ia terletak di belakang rumah dan ditutupikotoran ayam. © 2014 Kriti Sharma/Human Rights Watch
Ekram, seorang pria dengan disabilitas psikososialtelah dipasung pada gudang sebelah rumah keluargadi Cianjur, Jawa Barat. © 2016 Andrea Star Reese/Human Rights Watch
Ekram, seorang pria dengan disabilitas psikososial, makan malamdi gudang di luar rumah keluarga di mana ia disekap. Keluargamemberi makanan dan air lewat lubang kecil di dalam gudang. © 2016 Andrea Star Reese/Human Rights Watch
Seorang perempuan dengan disabilitas psikososial tinggal di PantiLaras Dharma Guna, lembaga layanan sosial di Bengkulu, Sumatra,menunjukkan bekas luka bakar yang dia dapat saat dia tak bisakabur dari api di rumahnya sebab orang tuanya mengikatnya padabalok kayu. Keluarganya tak di rumah saat kebakaran dan diadiselamatkan seorang tetangga. © 2014 Kriti Sharma/Human Rights Watch
Fathoni mengunci dua putrinya, yang keduanyamenyandang disabilitas, di kandang kambing ini selamaempat tahun sebelum akhirnya mendapat perhatianmedia yang menyebabkan mereka diselamatkan dandibawa ke rumah sakit. © 2016 Andrea Star Reese/Human Rights Watch
Seorang perempuan diikat di tempat tidur di bangsal penghunibaru di Rumah Sakit Jiwa Lawang, Jawa Timur. © 2011 Andrea Star Reese
Penghuni perempuan di bagian perempuan Pusat Rehabilitasi Galuh,Bekasi menunggu staf laki-laki pergi sebelum dia memakai toilet.Penghuni perempuan tak punya privasi dan menghadapi resikokekerasan seksual karena toiletnya tak berpintu dan staf laki-lakimengawasi bagian perempuan, termasuk pada malam hari. © 2016 Andrea Star Reese/Human Rights Watch
Pria-pria dengan disabilitas psikososial dikunci dalam ruang sesak dibagian pria Pusat Rehabilitasi Galuh, Bekasi. © 2011 Andrea Star Reese
Seorang penghuni pria dalam ruang isolasi di Pusat Rehabilitasi Galuhdi Bekasi mengalami luka di pergelangan tangan akibat diikat. © 2016 Andrea Star Reese/Human Rights Watch
Seorang pria diikat dengan rantai di bagianperempuan Pusat Rehabilitasi Galuh, Bekasi. © 2016 Andrea Star Reese/Human Rights Watch
Haji Hamden, an penyembuh keagamaan Islam, berdzikir saatasistennya menampar kaki penghuni di Pengobatan AlternatifNuruh Azha, a pusat pengobatan tradisional, Jawa Barat. Abduljuga menggunakan perlengkapan keras untuk memijat pasien,menyebabkan memar yang besar, sebagai bagian dari rutinitaspenyembuhan sehari-hari. © 2012 Andrea Star Reese
Seorang pria menyanyi di selnya, tanganya bergerak dalam tarirumit, di Pengobatan Alternatif Jasono, sebuah pusat pengobatantradisional di Cilacap, Jawa Tengah. © 2016 Andrea Star Reese/Human Rights Watch
Dua penghuni di pusat pengobatan Bina Lestari Brebes, Jawa Tengah,dirantai pada permukaan kayu tempat tidur saat seorang penyembuhkeagamaan berdiri di dekatnya. Di tempat ini, semua penghunidirantai dan menerima “pengobatan” tradisional melalui doa,konsumsi minuman khusus, atau diberkati dengan air suci. © 2016 Andrea Star Reese/Human Rights Watch
Seorang penghuni pria dirantai di atas dipan kayu di pusat pengobatan Bina Lestari, Brebes, Jawa Tengah. Tali rantai yang sangat pendek menyulitkannya bergerak dan dia dipaksa makan, tidur, dan kencing di ruangan ini. © 2016 Andrea Star Reese/Human Rights Watch
Region / Country
Indonesia
Topic
Disability Rights